√ Contoh Proposal Usaha Makanan Poin Penting Dijamin Di ACC Investor

Daftar Isi

√ Contoh Proposal Usaha Makanan Poin Penting Dijamin Di ACC Investor

Contoh Proposal Usaha Makanan Poin Penting Dijamin Di ACC Investor

Contoh Proposal Usaha Makanan – Dalam artikel kali ini kita akan membahas secara detail mengenai contoh proposal untuk usaha makanan.


Bisnis kuliner di Indonesia memang masih sangat menarik dan memiliki banyak peminat, hal ini tentu saja tidak lepas dari kegemaran makan masyarakat Indonesia.


Buat anda yang juga tertarik merambah dunia bisnis kuliner, maka perlu sekali membuar rancangan atau perencanaan usaha yang tepat, salah satunya dengan membuat proposal.


Proposal dianggap penting, terutama bagi usaha yang membutuhkan pendanaan lebih dari orang lain atau perusahaan lain.


Meski anda bekerja secara mandiri, membuat proposal juga tidak kalah pentingnya, sebab dalam isi proposal sudah tertera segala rincian yang berhubungan dengan usaha yang akan anda jalankan.


Tidak seluruh pelaku bisnis mampu membuat proposal dengan baik, namun anda tidak perlu khawatir sebab sudah banyak beredar di internet mengenai contoh proposal usaha makanan yang baik dan benar.


Di dalam proposal sendiri biasanya berisi mengenai hal – ha penting seputar usaha, mulai dari peluang memasuki pasar, estimasi modal, dan masih banyak detail lainnya.


Proposal nantinya juga akan menjadi pedoman anda dalam menjalankan bisnis. Terlebih lagi usaha yang memilih sistem franchise atau waralaba, tentu saja membuat proposal usaha adalah sebuah keharusan. Untuk mempermudah pekerjaan anda, maka kami memberikan contoh proposal usaha makanan yang benar.


Poin Penting Dalam Proposal Usaha Makanan

Sebelum kita melihat contoh proposal usaha makanan secara jelas, sebaiknya kita melihat terlebih dahulu poin – poin penting yang harus ada dalam membuat proposal, di antaranya :


  • Nama usaha
  • Sejarah berdirinya sebuah usaha
  • Visi misi nilai – nilai usaha
  • Bisnis model
  •  Analisa SWOT
  • Penjelasan secara detail mengenai produk
  • Analisa bisnis


Contoh Proposal Usaha Makanan yang Baik dan Benar

Setelah kita melihat beberapa poin penting yang harus ada dalam sebuah proposal, maka kita bisa melanjutkan pekerjaan dengan membuat proposal mengenai usaha atau bisnis yang kita jalankan, dalam bidang ini kita akan membuat proposal usaha makanan. Berikut contoh proposal usaha makanan yang baik dan benar, di antaranya :


1. Nama Usaha :

KERIPIK “MAJU BERSAMA”


2. Sejarah Usaha :

Pada tahun 2012 usaha Keripik “Maju Bersama” mulai didirikan oleh ibu Susi selaku ketua tim penggerak PKK Desa. Usaha dimulai dengan memberdayakan para ibu rumah tangga yang tidak tidak memiliki kegiatan ekonomi, untuk ikut serta berperan membantu perekonomian keluarga. Saat ini Keripik “Maju Bersama” telah tersebar hingga ke seluruh Jabodetabek. Usaha rumahan yang diawali dengan pembuatan secara sederhana yang dipasarkan di kampung – kampung terdekat, kini sudah bisa dijumpai di banyak lokasi market. Seluruh proses pembuatan dilakukan secara tradisional demi menjaga kualitas rasa.


3. Visi / Misi / Nilai – Nilai Usaha :

Visi :


Menjadi camilan kesukaan seluruh anggota keluarga yang akan menemani saat bersantai dan berkumpul


Misi :


  • Menjual keripik dengan rasa yang enak dan renyah sehingga disukai seluruh kalangan masyarakat
  • Menjadi usaha yang bermanfaat bagi orang banyak terutama para ibu rumah tangga yang menjadi karyawan
  • Kepuasan pelanggan adalah tujuan kami


Nilai – Nilai Usaha


  • Jujur dan berbudi pekerti yang baik
  • Amanah serta Tanggung Jawab
  • Sopan
  • Kerja keras


4. Bisnis Model

Dalam menjalankan usaha Keripik “Maju Bersama kami memiliki 9 komponen penting, di antaranya, customer segment, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key resources, key activities, key partner serta cost structure.


  • Customer segment atau target market : seluruh kalangan, mulai usia 3 – 50 tahun, masyarakat yang tinggal di Jabodetabek, suka makanan renyah beraneka rasa
  • Value proposition atau kelebihan : dibuat dengan cara tradisional, tanpa bahan pengawet dan perasa berbahaya, menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, serta dibuat dengan cara yang higienis
  • Channel atau cara pemasaran : keliling ke toko serta market, melalui social media seperti facebook, instagram, wad an lainnya, serta promosi menggunakan spanduk atau benner
  • Customer relationship atau cara membina hubungan baik dengan konsumen : memberikan harga khusus untuk pembelian paket atau pembelian dalam jumlah banyak, memberikan bonus pada toko yang mampu menjual melebihi target bulanan
  • Revenue stream atau sumber pendapatan : menjual Keripik aneka rasa
  • Key resources atau sumber daya : tim pembuat keripik yang handal, tim marketing yang mumpuni, serta mencari toko yang nyaman sebagai relasi bisnis
  • Key activities atau kegiatan utama dalam usaha : memproduksi Keripik serta mencari toko tempat menitip produk
  • Key partner atau pihak luar yang terlibat : pihak desa yang memberikan bantuan dana, pihak penjual bahan baku
  • Cost structure atau biaya usaha : bahan baku keripik, gaji karyawan, perawatan peralatan memasak, biaya transportasi pengantar keripik


5. Analisa SWOT :

  • Strength (kekuatan) : kualitas bahan baku sangat baik, hasil produksi bagus, harga terjangkau, tanggung jawab dalam menyetorkan produk
  • Weakness (kelemahan) : tidak memiliki toko atau outlet sendiri
  • Opportunity (peluang) : seluruh kalangan sangat suka ngemil keripik dalam segala suasana
  • Threat (ancaman) : banyak pesaing bisnis yang menjual produk serupa


6. Penjelasan Produk :

  • Keripik sangat renyah
  • Menggunakan bahan baku berkualitas baik
  • Menggunakan proses produksi secara tradisional untuk menjaga kualitas rasa
  • Harga keripik Rp. 10.000 per bungkus
  • Varian rasa : keju, pedas manis, balado, original, pedas, jagung bakar, dan masih banyak lagi
  • Kemasan : per bungkus ¼ kilo, perbungkus ½ kg serta perbungkus 1 kg


7. Analisa Bisnis :

  • Penjualan per hari 100 bungkus
  • Profit per pcs 3000
  • Profit per hari 100 X 3000 – 300.000
  • Profit per bulan 30 X 300.000 – 9.000.000
  • Profit per tahun 12 X 9.000.000 – 108.000.000
  • Modal awal Rp. 25.000.000
  • Maka BEP (balik modal) usaha adalah 3 bulan


Contoh Proposal Usaha Makanan Untuk Investor

Selanjutnya kami akan memberikan contoh proposal usaha makanan untuk investor. Cara ini perlu diperhatikan untuk usaha atau bisnis yang membutuhkan tambahan modal dari pihak luar. Berikut contoh proposal usaha makanan untuk investor :


Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Latar belakang masalah dalam sebuah proposal berisi penjelasan masalah yang dibahas secara runut, kemudian pada akhir latar belakang dibuat solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam hal ini merupakan permasalahan dalam bidang bisnis makanan.


1.2. Visi

Visi dalam sebuah proposal merupakan harapan atau cita – cita dari bisnis yang anda jalankan


1.3. Misi

misi sendiri berisi tentang cara untuk mencapai harapan atau cita – cita yang kita miliki


1.4. Tujuan

Dalam penjelasan tujuan ini anda harus menulis beberapa tujuan yang akan anda capai dalam menjalankan usaha ini, seperti mendapatkan banyak pelanggan, membuka lapangan kerja, menjadi alternatif pilihan makanan, serta mendapatkan keuntungan


Bab II

Pembahasan

2.1 Profit Brand atau Makanan

Dalam poin ini anda perlu mengisi secara lengkap nama brand atau merek dagang yang akan anda gunakan dalam menjalankan bisnis


2.2 Strategi

Poin selanjutnya adalah seluruh cara atau strategi yang akan dilakukan untuk memperlancar usaha yang sedang dijalankan, berikut beberapa hal yang harus dijelaskan dalam membuat strategi usaha, di antaranya :


  • Segmentasi atau segmen masyarakat mana yang akan dituju
  • Target atau dijual dimana
  • Posisi atau hal yang membuat usaha anda berbeda dengan usaha serupa


2.3 Analisa SWOT

Tahap selanjutnya adalah menganalisis SWOT yang merupakan singkatan dari Stregth,  Weakness, Oppurtunity, serta Treath. Berikut penjelasannya :


  • Strength (kekuatan) : buat seluruh keunggulan atau kelebihan dari produk makanan yang anda produksi
  • Weakness (kelemahan) : buat pula rincian kekurangan dari produk yang anda produksi
  • Opurtunity (peluang) : peluang apa saja yang akan didapat oleh usaha yang tengah anda jalankan, saat produk milik anda beredar di pasaran
  • Treath (ancaman) : perkirakan pula ancaman yang muncul pada usaha yang anda jalankan


Bab III

Manajemen Produksi

3.1 Proses Produksi

Materi selanjutnya yang harus anda buat adalah seluruh proses produksi dari produk makanan yang anda jual atau anda pasarkan


3.2 Daftar Bahan Baku

Tuliskan pula secara terperinci seluruh bahan baku yang digunakan dalam membuat makanan yang anda pasarkan, yang juga perlu ditulis adalah jumlah serta harga dari tiap bahan baku


3.3 Peralatan

Dalam tahap ini anda perlu menulis seluruh peralatan yang digunakan, baik dalam bidang produksi maupun pemasaran, serta tuliskan pula harga belinya secara terperinci


3.4 Biaya Tak Terduga

Selain biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku, serta seluruh peralatan yang digunakan saat memproduksi makanan, anda juga perlu membuat biaya tak terduga atau biaya cadangan yang digunakan untuk hal – hal tidak terduga selama proses produksi


Bab IV

Anggaran

4.1 Modal

Modal dibuat berdasarkan biaya produksi mulai dari bahan baku, peralatan, biaya tak terduga dan lain sebagainya, maka anda bisa memperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan. Tuliskan seberapa besar dana yang anda miliki, kemudian tuliskan pula berapa besar dana yang anda butuhkan dari investor


4.2 Penentuan Harga Jual

Anda juga harus mempertimbangkan berapa harga jual untuk tiap produknya, dalam hal ini tentu saja harus sesuai dengan biaya produksi yang dikeluar untuk tiap pcs agar biaya produksi bisa tertutup dan mendapatkan keuntungan yang sesuai


4.3 Perhitungan Keuntungan dan Rugi

Dalam tahap ini anda bisa melanjutkan pada perhitungan untung dan rugi secara terperinci. Perhitungkan berapa keuntungan yang bisa anda dapatkan. Hitung pula berapa keuntungan yang bisa didapat oleh investor yang tentu saja harus sesuai dengan perjanjian awal.


Bab V

Penutup

Dalam bab penutup biasanya berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan tentu saja berisi seluruh poin penting dalam pembahasan yang berkaitan dengan proposal usaha makanan. Sedangkan saran biasanya berisi permintaan kepada pihak terkait untuk memberikan masukan atau kritik yang membangun.


Contoh Proposal Usaha Makanan “Bobico”

BAB I

PENDAHULULUAN

1.1  Latar Belakang

Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis, dikarenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya krisis ekonomi di masyarakat, dikarenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.


Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.


Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, penulis membuat kue “BOBICO” kue ini berbahan dasar ubi yang sangat mudah di dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tidak menyadari bahwa ubi ini jika di olah menjadi kue yang menarik dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.


1.2  Visi

Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama


1.3  Misi

  1. Selalu berinovasi dengan produk tradisonal
  2. Meningkatkan kualitas makanan tradisional
  3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas


1.4  Tujuan Kegiatan Usaha

Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :


  • Mendapatkan keuntungan.
  • Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat, agar mencapai target penjualan.
  • Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
  • Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.


1.5  Maksud Kegiatan Usaha

Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang penulis miliki yaitu Kemampuan di bidang kuliner,  di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu yang telah penulis ketahui dan ingin berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan tradisional tidak akan kalah dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang modern ini, penulis akan berinovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional yaitu obi menjadi lebih menarik dan lebih berkualitas. Penulis akan membuat “BOBICO” yaitu bola bola obi coklat yang hasil dari pengembangan dari kue obi.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil

Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena bahan bakunya adalah ubi, ubi biasanya di kenal dengan makanan pedesaan, namun kini penulis ingin mengembangkan kembali dengan cara mengolah ubi ini menjadi makanan yang menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh masyarakat, cara penulis memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara membuat hasil olahan dari ubi yang semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya. Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang termasuk dalam ubi yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya oksigen, sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak anak hingga orang lanjut usia.


2.2 Strategi pasar

Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :


2.2.1 Segmenting

Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmati dari anak anak hingga orang dewasa.


2.2.2 Targeting

Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah penulis sendiri, serta warung warung kecil.


2.2.3 Positioning

Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis tambahkan yaitu seperti kacang, coklat dan seres mix, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kualitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.


2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.


2.3.1 Kekuatan ( Strength )

Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnya menggunakan ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.


2.3.2 Kelemahan ( Weakness )

  1. Produk tidak tahan lama.
  2. Produk mudah di tiru.
  3. Harga bahan baku tidak stabil.


2.3.3 Peluang ( Oportunity )

Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha bobico ini berbeda dengan obi yang biasa, bobico ini produk hasil modifikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern, obi di jaman sekarang sudah  jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis mempunyai peluang yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi obi ini merupakan varian baru yang dapat menarik minat konsumen untuk merasakan sensasi baru dari obi ini.


2.3.4 Ancaman ( Treath )

Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :

  • Pesaing tidak sehat.
  • Bahan baku yang tida stabil.
  • Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk penulis.


BAB III

MANAGEMEN PRODUKSI

3.1 Proses Produksi

Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :

  • Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
  • Melalui bagian produksi, penulis mulai menentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar pasar.
  • Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan kan asas higienis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan produk yang penulis pasarkan.
  • Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem manajemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penanganan keuangan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.   


3.2 Bahan Baku

Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut :


Nama Bahan Banyaknya Harga Satuan Harga total 1. Ubi jalar 16 kg Rp. 2.500 Rp. 40.000 2. Tepung  tapioka 4 kg Rp. 8.000 Rp. 32.000 3. Gula merah 1 kg Rp. 14.000 Rp.14.000 4. Kacang 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000 5. Garam 1 pcs Rp.1.000 Rp. 1000 6. Coklat 5 pcs Rp. 1.0000 Rp. 50.000 7. Seres 5 pcs Rp.5.000 Rp. 25.000 Total Rp. 187.000


Table 1.1 ( Daftar bahan baku )


3.3 Peralatan Dan Perlengkapan

Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis gunakan sebagai berikut


3.3.1 Peralatan


No Nama Barang Banyaknya 1. Dulang 1 2. Gelas ukur 1 3. Baskom 1 4. Pisau 1 5. Panci 1 6. Wajan 1


Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)


3.3.2 Perlengkapan


No Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah 1. Label 5 lbr Rp. 3000 Rp. 15.000 2. Sarung


Tangan Plastik


2 Rp. 1000 Rp. 2000 3. Cup Plastik 10 pack Rp. 8.500 Rp. 85.000 Total Rp .102.000


Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )


3.4 Biaya Lain – Lain

No Nama Biaya Jumlah 1. Transportasi Rp. 15.000 2. Isi Ulang


Gas


Rp. 18.000 Total Rp. 33.000


 

3.5 Cara Pembuatan

  • Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan
  • Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau melunak.
  • Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan menggunakan dulang sampai halus.
  • Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan garam, tepung tapioka,  kemudian tumbuk kembali hingga tercampur rata.
  • Setelah selesai ambil adonan sesendok dan masukan gula merah sedikit atau coklat sesuai selera, sebagai isiannya, lalu bulatkan sehingga menjadi bola bola kecil.
  • Panaskan minyak dengan api sedang, jika minyak sudah siap baru goreng adonan yang telah di bentuk hingga berwarna coklat keemasan, setelah matang angkat lalu tiriskan.
  • Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.


BAB IV

RENCANA ANGGARAN

4.1  Modal / Pemasukan

Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 322.000


Total biaya         = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain


= Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000 = Rp. 322.000


Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100 produk dengan modal pengeluaran Rp. 322.000


4.2 Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi   = total biaya / hasil produksi = 322.000 x 100 = Rp. 3220,/pcs


Harga jual =  harga pokok+laba yang di inginkan              =Rp.3220+Rp.1780             =Rp.5000,-


Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)


4.3 Perhitungan Laba/Rugi

Laba = ( hasil produksi x harga jual) – modal


= ( 100x Rp. 5000) – Rp.322.000


= Rp. 500.000 – Rp. 322.000


= Rp. 178.000,-


Persentase Laba =   laba / modal x 100%  x 100% = 178.000 / 322.000 x 100% =  55,27%


Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 55,27%


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

“BOBICO” merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang ini, penulis menciptakan produk ini atas survei yang penulis lakukan untuk mencari peluang bisnis yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat mengharapkan produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi oleh para konsumen dan tertanam di benak masyarakat luas dengan cara konsinyasinya di toko camilan.


5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan proposal ini. Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan penulis berharap dalam mengembangkan kreativitas dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terima kasih.


***


Itu tadi artikel mengenai contoh proposal usaha makanan yang bisa menjadi referensi saat anda ingin membuat sebuah usaha. Semoga artikel ini bermanfaat. Kurang dan lebih mohon maaf. (meabisnis)

EDY SYAM
EDY SYAM Seorang yang Suka Online, Kuliner dan Travelling.

Posting Komentar