Sepenggal Kisah Perjalanan Dari Kota Tarakan Menuju Sulawesi Selatan Dengan KM TIDAR

Daftar Isi
Di atas kapal KM.TIDAR, dari Borneo Tarakan menuju SulawesiBlog Sederhanaku - Dari Pelabuhan Melundung, saya meninggalkan Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menuju kota kelahiran di Sulawesi Selatan tepatnya di daerah Abbatunge, Barru. Dengan  menggunakan Kapal Motor (KM) Tidar . Jarak tempuhnya sekitar dua hari dua malam. Jika ditarik garis lurus melalui jalur yang dilewati, yakni Tarakan, Nunukan,  Balikpapan dan Pare-Pare, maka jaraknya mencapai sekitar dua ribu kilometer. Jika ditaruh di peta Eropa Barat, maka ia setara dengan jarak dari London (Inggris) ke Rumania, atau dari Eropa Barat ke Eropa Timur.
Waktu tempuh laut dari Tarakan - Nunukan - Pare-Pare, dengan Tidar, adalah sekitar satu hari dua malam. Kala itu, kedua pelabuhan ini tampak sama sibuk. Kapal-kapal banyak terparkir atau berlalu lalang. Di sini penumpang kapal yang naik mulai beragam. Ini terlihat dari berbeda-bedanya bahasa dan logat Melayu/Indonesia yang digunakan. Pada sejumlah penumpang yang dijumpai, banyak yang bertujuan ke Nunukan.

Dari Tarakan, kapal  bergerak ke Nunukan dengan waktu tempuh sekitar tujuh jam. Selama perjalanan, kapal menyisiri pesisir Pulau Bunyu dan pulau-pulau kecil lainnya. Pelabuhan Nunukan dan Tarakan kurang lebih sama, sama-sama  sibuk. Bukan dengan banyaknya kapal, melainkan kesibukan aktivitas angkut barang. Di sini banyak barang yang dimasukkan ke kapal. Umumnya berupa hasil tanaman, seperti bawang, bawang merah, telur, dan sebagainya.

Setelah itu, kapal laju ke Balikpapan dengan waktu tempuh sekitar setengah hari satu malam, dengan pemandangan kilang-kilang minyak dan tongkang-tongkang batu bara dimana-mana. Aktivitas di pelabuhan Balikpapan sendiri relatif cukup ramai. Banyak barang yang tadi dibawa dari Nunukan kemudian diturunkan di sini.

Kemudian, dari Balikpapan, perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Pare-Pare dengan waktu tempuh sekitar satu hari satu malam, tetap dengan pemandangan pelabuhan yang sibuk seperti di pelabuhan Tarakan dan Nunukan. Di pelabuhan Pare-Pare inilah saya turun, sedangkan kapal laju kembali ke Makassar dan pelabuhan lainnya.

Dari Pelabuhan Pare-Pare, saya kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah saya di Abbatunge, Barru dengan naik angkot kurang lebih 1 jam perjalanan.. End... ;)




Posting Komentar