Masya Allah, Jasad Masih Utuh Setelah Dikubur Selama 1.300 Tahun

Daftar Isi
Pustakawan Barru - Disebutkan dalam koran Kayhan edisi ke-9319 tahun 1975 kisah menarik berikut ini:

Banyaknya pencuri yang menggali kuburan di kota Yazd menyebabkan terungkapnya penemuan jasad yang tetap utuh setelah dikubur selama 1.300 tahun. Jasad itu adalah milik Sayyidah Hayat salah seorang wanita terkenal di awal Islam. Yazdi, salah seorang wartawan Kayhan, berkata:

Suatu malam, beberapa pencuri yang tamak akan barang-barang berharga menggali kubur Sayyidah Hayat salah seorang wanita terkenal di awal Islam , yang ada di desa Fahraj, dekat kota Yazd. Mereka terkejut ketika melihat jasad yang masih utuh. Setelah warga desa mengetahui penemuan ini. Mereka melaporkan ke kantor kebudayaan tentang upaya pencurian di kubur para syuhada di desa itu. Lantas, seorang ahli melakukan pengecekan dan penelitian, dan kemudian menyatakan bahwa jasad itu masih utuh dan merupakan jasad Sayyidah Hayat.

Masya Allah, Jasad Masih Utuh Setelah Dikubur Selama 1.300 Tahun

Benar, jasad itu telah dikuburkan 1.300 tahun sebelumnya di pemakaman para syuhada di desa itu dan masih dalam keadaan utuh seluruhnya, bahkan wajahnya. Setelah melihat dari dekat, seorang wartawan Kayhan berkata, "Rambut kepalanya pun masih utuh: hitam dan panjang."

Sayyid Masyrutah, seorang ahli dari departemen kebudayaan menguatkan kabar ini. Beliau berkata, "Kuburan dan jasad itu adalah milik Sayyidah Hayat, salah seorang wanita terkemuka dalam Islam yang syahid ketika berperang melawan kaum Yahudi dan Zardisti, sewaktu terjadi penyebaran Islam di daerah itu. Hal-hal yang berkaitan dengan kubur dan jasad itu sekarang masih ditangani para ahli."

Sayyid Dirbani, kepala departemen itu juga mengatakan, "Jasad dan kubur adalah jasad dan kubur syuhada; kami masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut dan melakukan pencarian terhadap para pelakunya."

Desa Fahraj berjarak sekitar 30 km dari kota Yazd. Di desa itu terdapat peninggalan-peninggalan sejarah, di antaranya adalah kuburan syuhada, dan kubur Sayyidah Hayat ini sudah ada sejak awal masuknya Islam di desa itu serta merupakan tempat yang diziarahi orang-orang desa. Kitab yang berjudul Tarikh Yazd karya al-Mufid menjelaskan bahwa peninggalan ini telah ada sejak awal Islam. Penduduk desa Fahraj mengatakan, "Para pencuri telah menggali kubur Sayydah Hayat dengan harapan akan mendapatkan peninggalan-peninggalan yang mungkin dikuburkan bersama jasad-jasad di pekuburan tersebut. Kami tak tahu apakah mereka mendapatkannya atau tidak."

Pada edisi ke-9320 tahun yang sama. Kayhan juga menyebutkan komentar seputar kejadian tersebut:

Seorang wartawan berkata, "Pencarian terus dilakukan untuk mengungkap kasus penggalian kubur Sayyidah Hayat di desa Fahraj, Yazd. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap juru kunci pemakaman itu. Makam Sayyidah Hayat ini digalioleh pencuri yang belum tertangkap dan mereka menegluarkan jasadnya yang masih utuh, meskipun telah berlalu selama 1.300 tahun dalam kuburan itu. Para tokoh pun membenarkan bahwa Sayyidah Hayat merupakan wanita pejuang dalam Islam yang hingga kini bentuk, kulit, serta rambutnya masih utuh."

Al-Masyutah, seorang pakar dari Departemen Kebudayaan mengatakan bahwa para pencuri malam itu telah menggali kubur di dua tempat. Ketika di kedua tempat itu mereka tak menemukan apapun, mereka melakukan penggalian pada kubur Sayyidah Hayat ini. Sampai sekarang belum diketahui bagaimana mereka menggali dan apakah mereka beroleh sesuatu ataukah tidak. Dalam waktu dekat kubur itu akan dibangun dan diperbaiki agar dapat diziarahi kembali oleh orang-orang.

EDY SYAM
EDY SYAM Seorang yang Suka Online, Kuliner dan Travelling.

Posting Komentar