Kerja Sama Pengadaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Pelayanan Perpustakaan

EDY SYAM
0
Pustakawan Barru - Kerja sama bukan suatu hal yang baru di masyarakat baik kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, politik, maupun dalam kehidupan sederhana sehari-hari. Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari kerja sama antar dua pihak daripada melalui usaha sendiri-sendiri. Kelemahan masing-masing dapat ditutupi oleh kekuatan pihak lainnya.


Kerja Sama Pengadaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Pelayanan Perpustakaan

Konsep kerja sama juga semakin didengungkan di dunia perpustakaan, tak terkecuali di antara perpustakaan di Indonesia. Istilah pinjam antarperpustakaan, silang layan, pemanfaatan bersama informasi (resource sharing) serta jaringan informasi yang banyak dipakai orang setelah teknologi komputer masuk ke dunia perpustakaan, sudah banyak dikenal bahkan diterapkan oleh perpustakaan, baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional. 

Bentuk-Bentuk Kerja Sama

Dalam dunia perpustakaan dikenal pelbagai jenis bentuk kerja sama yang masing-masing dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dari pihak-pihak yang bekerja sama, diantaranya:

Pemanfaatan Koleksi Pustaka secara Bersama (Resource Sharing)

Dalam kategori ini terdapat beberapa jenis kerja sama, yaitu:
  • Silang layan
  • Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain
  • Pertukaran data bibliografi
Perpustakaan sebagai sebuah organisme yang hidup harus terus menerus menambah koleksinya untuk kepentingan pemakai. Penambah koleksi yang mampu memenuhi keperluan pemakai tidak akan mampu dilakukan oleh sebuah perpustakaan saja. Perpustakaan perlu bekerja sama dimulai dari jam kerja sama pengaduan.

Bila sebuah perpustakaan memiliki kelebihan koleksi maka koleksi kelebihan tersebut dapat diredisribusi pada perpustakaan lain atau dijadikan bahan tukar menukar publikasi dengan perbandingan 1:1. Unesco banyak mendorong perpustakaan tukar menukar publikasi, baik publikasi terbitan sendiri maupun buku yang diterima berlebih.

Untuk memudahkan pinjam antar perpustakaan maka diperlukan katalog induk artinya katalog yang mencakup koleksi 2 perpustakaan atau lebih. Untuk memudahkan penyusunan katalog induk diperlukan keseragaman format dan kode lokasi.

Dalam kerja sama pengatalogan dalam terbitan, salah satu unsur yang dicantumkan ialah ISBN singkatan dari International Standard Book Number sebagai tanda unik sebuah buku. Untuk publikasi cetak dicantumkan ISMN singkatan dari International Standard Music Number. Untuk majalah diberikan International Standard Serials Number atau ISSN. Ketiga unsur tersebut dicantumkan pula dalam katalog induk buku dan majalah.

Selain kerja sama penyusunan katalog induk masih ada pula kerja sama lain yang melibatkan pustakawan ialah kerja sama antar pustakawan, pendidikan dan pelatihan bagi pustakawan sementara untuk memudahkan pemakai yang berasal dari perpustakaan lain dilakukan kerja sama penyediaan fasilitas. Semuanya itu dilakukan  untuk kepentingan pemakai.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)