Tradisi Pesta Panen Birue, Budaya Lokal Yang Masih Terpelihara Sampai Sekarang

EDY SYAM
0

Mengenal Tradisi Pesta Panen Birue, Budaya Lokal Yang Masih Terpelihara Sampai Sekarang - Dusun Birue, Desa Siawung, Kecamatan Barru Kabupaten Barru, Kamis pagi, hiruk pikuk dengan kendaraan yang keluar-masuk ke dusun ini. Penduduk dusun ini tumpah ruah ke jalan desa yang masih berbatu, berbaur dengan penduduk dari luar daerah yang sengaja datang hanya untuk mengikuti suatu acara. Ibu-ibu pun beriringan sambil membawa nampan besar di kepalanya menuju suatu tempat. Inilah suasana yang terlihat menjelang pelaksanaan tradisi makjene-jene.

Tradisi Pesta Panen Birue, Budaya Lokal Yang Masih Terpelihara Sampai Sekarang

Majekne jene ini juga disebut dengan lebaran birue karena pada pelaksanaan semua rumah menghidangkan makanan tamu yang datang, seperti kalau hari Lebaran. Makjene jene adalah salah satu rangkaian kegiatan dari pesta panen yang diadakan setiap tahun di Dusun Birue.

Makjene jene yang berarti membasahi anggota tubuh dengan air sehabis panen. Kegiatan ini merupakan ungkapan kesyukuran masyarakat akan hasil panen yang diperoleh tahun ini yang dikemas dalam bentuk pesta panen selama seminggu.

Pesta panen ini terdiri atas tiga rangakaian kegiatan. Dimulai dengan manre-manre ku wae tuwoe (makan-makan di mata air ), kemudian mappadendang berupa pesta rakyat dan puncaknya adalah makjene jene.

Keunikan dari manre-manre ku wae tuwoe  karena hanya diikuti kaum laki-laki, dan makanan yang dibawa untuk dimakan di tempat ini pun masih mentah dan diolah di lokasi mata air oleh kaum lelaki ini juga.

Selanjutnya, mappadendang dalam bentuk pesta hiburan malam yang berlangsung dua malam berturut-turut dengan menampilkan hiburan tradisional dan hiburan modern. Kegiatan terakhir sebagai puncak kegiatan pesta panen adalah acara makjene jene.

Acara ini dimulai dengan pembacaan doa oleh ketua adat, lalu makan bersama. Semula acara makjene-jene ini hanya berupa massiri atau memercikkan air ke badan yang dilakukan oleh ketua adat setempat kepada masyarakat, tetapi lama kelamaan kebiasaan ini berubah.

Bukan lagi memercikan air ke tubuh, tetapi menyiram langsung pakai ember atau alat lainnya, sehingga warga masyarakat yang ikut acara ini tidak ada yang luput dari siraman air. Bahkan Bupati Barru beserta rombongan semuanya terkena siraman air.

Pemerintah Kabupaten Barru menyampaikan penghargaan kepada warga masyarakat Dusun Birue dengan diadakannya acara ini dan meminta kegiatan ini tetap dilaksanakan setiap tahun karena kegiatan ” ini tidak ada duanya di Kabupaten Barru. 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)