Misteri Pulau Dutungan Barru, Dikenal Dengan Pulau Hantu Hingga Ada Gua yang Konon Jadi Tempat Persembunyian Penjajah Jepang

Daftar Isi

Misteri Pulau Dutungan Barru - Sejarah Pulau Dutungan yaitu di tahun 1933, Pulau Dutungan yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Barru, berganti status menjadi milik pribadi Tjamblongan yang kemudian diwariskan kepada kedua anaknya yakni Dra Andi Tja’Tjamblongan, M Said dan Ir H Andi Makmur Tjamblongan.


Misteri Pulau Dutungan Barru, wisata pulau dutungan barru

Di bawah pengelolaan Andi Makmur, Pulau Dutungan yang awalnya yang hanya berupa hutan lebat kemudian bertransformasi menjadi sebuah pulau wisata yang dilengkapi dengan resort yang luasnya sepertiga luas pulau, luas resort bisa mencapai 9 hektar.


Tidak sulit menjangkau wisata Pulau Dutungan Barru. Jarak dari Makassar menuju pulau ini adalah 132 kilometer dengan waktu tempuh 3,5 jam menuju Kabupaten Barru.


Keunikan Pulau Dutungan dapat terlihat jika anda berdiri di Dermaga Palanro yang merupakan dermaga penghubung. Pulau Dutungan tampak seperti kue lapis, di mana bagian bawahnya berwarna putih dan bagian atasnya berwarna hijau.


Menurut Andi Makmur, sang pewaris pulau, keasrian dan kelestarian objek wisata ini tetap terjaga. Apalagi setelah sekitar 100 bibit mangga ditanam di area pulau yang kini telah berbuah lebat.


Tidak hanya berenang, memancing dan menyelam yang menjadi kegiatan rutin ketika Anda berwisata bahari di sana, sebab Anda juga bisa mencoba petualangan baru seperti menjelajahi hutan di atas bukti atau outbond bersama relasi dan keluarga.


Untuk aktivitas outbond dan diving, pengunjung disarankan membawa peralatan sendiri, karena keterbatasan perlengkapan yang dimiliki pengelola pulau.


Keistimewaan Pulau Dutungan adalah adanya gua yang merupakan bunker (lubang perlindungan atau persembunyian) tentara Jepang saat revolusi kemerdekaan Indonesia. Gua ini hanya dapat dilalui atau dimasuki dengan cara memiringkan tubuh.


Berdekatan dengan gua Nippon itu, sekitar 100 meter dari Pulau Dutungan, terdapat anak pulau yang terbentuk dari gugusan batu lahar yang telah mengeras. Cukup dengan berjalan kaki jika air laut surut atau berenang jika air pasang, Anda bisa mencapai anak pulau tersebut.

Source

EDY SYAM
EDY SYAM Seorang yang Suka Online, Kuliner dan Travelling.

Posting Komentar