Selama saya melakukan SEO, selalu berpikir bahwa Heading H1 itu hanya boleh digunakan sekali pada sebuah halaman. Tetapi ternyata? Yuk cari tahu jawabannya di bawah!
Diskusi terbaru di media sosial menunjukkan ada ketidaksepakatan yang cukup besar tentang cara menggunakan elemen Heading (H1, H2). Meskipun ada panduan dari Google tentang penggunaan heading, banyak pakar SEO masih belum setuju tentang cara menggunakan heading yang benar.
Jajak pendapat informal di Twitter dengan hampir 2.000 suara menunjukkan lebih dari setengah praktisi SEO tidak tahu apa rekomendasi Google tentang heading.
Apakah Boleh Menggunakan Heading H1 Lebih Dari Sekali?
Cyrus Shepard (@CyrusShepard) melakukan jajak pendapat di Twitter yang menanyakan panduan Google tentang seberapa banyak penggunaan Heading H1 yang baik.
Anehnya, hampir enam puluh persen dari responden menunjukkan bahwa Google merekomendasikan hanya satu H1 pada sebuah halaman web.
Quiz: Does Google recommend using a single <h1> in your content for SEO purposes?
— Cyrus (@CyrusShepard) May 11, 2021
Petunjuk Resmi Google Tentang Penggunaan Heading H1
Apakah Google merekomendasikan menggunakan satu judul H1? Jawabannya adalah tidak.
John Mueller dari Google mengatakan di channel youtube SEO Hangout bahwa kita bebas menggunakan judul H1 sebanyak yang kita inginkan.
“Anda dapat menggunakan tag H1 sesering yang Anda inginkan di sebuah halaman. Tidak ada batasan, tidak ada batas atas atau bawah.
Situs Anda akan mendapatkan peringkat yang sangat baik tanpa tag H1 atau dengan lima tag H1. ”
Google bahkan telah menerbitkan video tentang topik khusus ini untuk menghilangkan pemahaman yang selama ini salah bahwa Google hanya merekomendasikan satu H1.
Dalam Video tersebut John Mueller mengatakan bahwa:
“Sistem kami tidak memiliki masalah dalam menganalisa beberapa heading H1 di sebuah laman. Itu pola yang cukup umum di web. “
Banyak Praktisi SEO Belum Mengetahui Penggunaan H1 Yang Benar
Buktiyang sama dari beberapa diskusi grup SEO Facebook juga menunjukkan bahwa ada ketidaksepakatan yang luas tentang penggunaan heading yang tepat. Beberapa praktisi SEO berpegang teguh pada ide yang berasal dari awal tahun 2000-an. Yang lain menyatakan bahwa pernyataan John Mueller tidak sepenuhnya benar.
Topik tag heading ini sebenarnya merupakan hal yang sangat mendasar namun meskipun ada banyak klarifikasi dari Google, topik tersebut tetap memiliki banyak pro dan kontra.
Praktisi SEO Mengatakan Tag H1 Lebih Penting dari H2, H3, dll.
Beberapa di industri SEO akan mengakui bahwa Mueller mengatakan tidak masalah untuk menggunakan lebih dari satu H1. Tetapi mereka juga akan bersikeras bahwa elemen H1 lebih penting daripada H2.
Pernyataan ini sebenarnya benar di awal SEO mulai berkembang sekitar tahun 2000an. Tetapi untuk praktik jaman sekarang, hal ini sudah sangat usang.
Historis Penggunaan Sinyal oleh Robot Google
Di awal tahun 2000-an, Google menggunakan heading sebagai petunjuk utama tentang isi sebuah laman web.
Google juga menganggap konten di bagian atas halaman web lebih penting karena memberikan petunjuk lain tentang isi dari halaman web itu, karena di sanalah penulis sering menyatakan tentang apa halaman itu.
Makanya praktik SEO paling umum adalah menggunakan kata kunci ditempat paling atas atau di paragraf pertama sebuah halaman website.
Kata-kata yang ditulis tebal, miring dan ditulis dalam font yang lebih besar (menggunakan tag Font HTML 4 lama) juga dianggap sebagai petunjuk tentang apa halaman web itu, hal tersebut berlaku di awal tahun 2000-an.
Memang tak salah karena beberapa faktor peringkat ini adalah bagian dari hasil penelitian Google PageRank yang diterbitkan pada tahun 1998.
Intinya adalah bahwa penggunaan heading dan elemen lain digunakan sebagai petunjuk tentang isi halaman web. Namun semenjak tahun 2012, Google bisa dibilang mulai menjauh atau sudah mengurangi penggunaan sinyal heading untuk mengetahui isi sebuah halaman.
Pada sekitar tahun 2012an lah Google mulai menggunakan yang namanya Schema atau Knowledge Graph.
Schema atau knowledge graph memberikan informasi yang lebih yang lebih dalam tentang hal-hal pada sebuah halaman website.
Setelah pengumuman pembaruan Google Hummingbird pada September 2013, Google memulai transisi ke gaya bahasa yang lebih alami dalam memahami konten dan kueri penelusuran.
Lanjut pada tahun 2021, dengan perkembangan teknologi dan algoritma, Google dapat memahami tentang sebuah topik dan mengaitkannya dengan kueri penelusuran.
Dan itulah alasan dari jawaban Mueller bahwa tidak masalah berapa banyak H1 yang Anda gunakan. Satu-satunya tujuan yang dimiliki sebuah heading adalah untuk mengkomunikasikan tentang apa bagian konten itu.
Cara lama tahun 2001 untuk memberi sinyal kepada Google tentang kata kunci, itu sudah ketinggalan zaman. Google tidak lagi melakukan pencocokan kata kunci dalam hasil penelusuran karena bahasa alami dan teknologi AI memungkinkan Google memahami tentang apa halaman itu, terutama jika terstruktur dengan baik dengan penggunaan elemen heading yang tepat.
Perhatikan kalimat diatas ya, yang paling utama adalah struktur penulisan konten yang baik dengan penggunaan elemen heading yang tepat.
H1 Tidak Mempengaruhi Ranking
Pernyataan John Mueller dengan jelas mengatakan bahwa situs akan mendapat peringkat bagus walaupun tidak menggunakan H1 atau dengan situs yang menggunakan lima H1.
Mueller juga menyatakan bahwa halaman akan mendapat peringkat yang bagus jika Anda menggunakan H2 atau H1, bahwa halaman tersebut dapat digunakan secara bergantian.
Mueller melanjutkan dengan mengatakan bahwa heading pada halaman (tidak hanya H1) dapat membantu memberi tahu Google tentang apa bagian konten itu.
Jadi lebih tepatnya penggunaan Heading itu memberikan sinyal tentang apa isi dari sebuah section.
Jika Anda perhatikan, tulisan ini memiliki beberapa heading yang isinya merefleksikan heading tersebut. Jadi anggap heading itu sebuah bab pada buku.
0Komentar